MALANG, PENAJATIM.COM – BINUS University @Malang kembali menunjukkan keseriusannya dalam mencetak generasi wirausaha muda yang adaptif dan kompeten. Melalui program unggulan bertajuk “Entrepreneurial Odyssey”, kampus ini membuka ruang belajar dan eksplorasi bisnis secara langsung bagi siswa SMA serta publik luas.
Program yang digelar selama dua pekan penuh ini dirancang tidak hanya sebagai ajang promosi akademik, melainkan juga sebagai sarana edukatif yang mempertemukan siswa dengan dunia nyata kewirausahaan di lingkungan kampus. Dalam pelaksanaannya, produk bisnis mahasiswa dipamerkan secara langsung kepada para pengunjung, lengkap dengan trial class dan workshop praktis.

“Program ini kami rancang untuk memperkenalkan proses pembelajaran entrepreneurship di BINUS Malang. Sasarannya adalah siswa SMA dan publik, termasuk orang tua yang ingin tahu lebih dalam tentang sistem pendidikan bisnis kami,” ungkap Etsa Astridya Setiyati, Kepala Program Studi Entrepreneurship Business Creation, Jumat (25/7/2025).
Salah satu daya tarik utama dari Entrepreneurial Odyssey adalah pameran produk mahasiswa dari jalur enrichment track entrepreneurship, yang memberi gambaran nyata kepada siswa SMA tentang bagaimana mahasiswa merancang, membangun, dan memasarkan produk mereka.
Tak hanya itu, peserta juga diajak mengikuti trial class dan workshop yang mengasah keterampilan dasar bisnis, seperti menyusun strategi pemasaran, membuat business plan, dan memahami proses produksi.
“Tujuannya agar siswa benar-benar merasakan pengalaman belajar bisnis di BINUS. Mereka bisa lihat langsung produknya, memahami proses kreatifnya, hingga mengenali tantangan yang dijalani,” lanjut Etsa.
Sebagai salah satu dari hanya empat perguruan tinggi di Indonesia yang telah mengantongi akreditasi internasional AACSB, BINUS Malang terus memperkuat posisi Fakultas Bisnisnya sebagai institusi pendidikan berkelas dunia. Tiga lainnya adalah UGM, ITB, dan UI.
Tak hanya mengandalkan reputasi akreditasi, BINUS juga dikenal karena sistem pembinaan mahasiswa yang intensif sejak awal kuliah. Menurut Audio Valentino Himawan, Business Advisor Prodi Entrepreneurship Business Creation, dosen-dosen di BINUS telah tersertifikasi sebagai coach dan mentor, yang membimbing mahasiswa tidak hanya di tahap akhir, tetapi sejak semester pertama.
“Kami sudah siapkan ekosistem pembinaan sejak awal mereka kuliah. Tidak hanya saat enrichment, tapi sejak mereka pertama kali masuk. Pendampingan mencakup semua aspek—dari keuangan, pemasaran, hingga SDM,” ujar Dio.
Pendekatan ini dinilai sebagai pembeda signifikan dibandingkan kampus lain, karena mahasiswa mendapatkan coaching sejak dini untuk merancang dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan.
Komitmen BINUS Malang terhadap kewirausahaan bukan hanya isapan jempol. Sejumlah alumni yang sukses dalam karier bisnis turut hadir untuk berbagi pengalaman selama program berlangsung.
Salah satunya adalah Kun, pendiri Wishka Company, sebuah perusahaan penyedia jasa produksi tas custom. Ia mengaku bahwa pendampingan yang ia terima selama kuliah mengubah cara pandangnya terhadap bisnis.

“Dulu saya pikir bisnis cukup dengan dagang dan produksi. Tapi dari BINUS saya belajar pentingnya struktur organisasi, SOP, dan perencanaan jangka panjang. Saya dibimbing langsung oleh mentor yang sangat membantu,” ungkap Kun.
Sementara itu, Bintang Anugrah Putra, pendiri Brilla Futura, telah sukses membangun bisnis multi-layanan di bidang event organizer, rental alat, tour and travel, MICE, hingga wedding organization. Ia bahkan telah menangani acara-acara besar milik pejabat negara.
“Saya ingin memperkuat apa yang saya pelajari di lapangan dengan teori dari dunia akademik. Di BINUS saya belajar manajemen, penataan sistem, bahkan ditantang untuk bisa menembus pasar internasional,” kata Bintang.
Senada dengan itu, Akbar Naufaldy, kreator digital di platform Canva dan pendiri Awwa Studio, menekankan bahwa berbisnis bukan sekadar soal omzet, tetapi juga tentang kemampuan membangun tim dan kepemimpinan.
“Leadership, cara memandang tim, serta ruang diskusi terbuka dengan mentor dan dosen membuat saya bisa menuangkan ide dan mengeksekusinya. Ini yang saya dapatkan di BINUS,” pungkasnya.

















